Mengapa Pantai Indrayanti Gunung Kidul Ditutup?
Yogyakarta tidak melulu hanya Kraton, Malioboro, Gunung Merapi, atau Pantai Parangtritis. Kota budaya yang dikenal dengan julukan “kota pelajar” ini ternyata memiliki potensi wisata yang sangat besar. Karena selain menyimpan banyak objek wisata sejarah, belanja, dan budaya, Yogyakarta juga memiliki banyak pantai-pantai cantik yang layak untuk dikunjungi pada saat-saat libur akhir pekan maupun ketika liburan panjang.
Selain Pantai Parangtritis, Yogyakarta memiliki beberapa pantai populer yang ramai dikunjungi oleh wisatawan, di antaranya adalah:
- Pantai Jogan
- Pantai Krakal
- Pantai Sadeng
- Pantai Sundak
- Pantai Parangkusumo
- Lantai Baron
- Pantai Glagah
- Pantai Pok Tunggal
- Pantai Sadranan, hingga
- Pantai Indrayanti
Di antara pantai-pantai terkenal di Yogyakarta tersebut, boleh dibilang, Pantai Indrayanti adalah yang paling populer dan menonjol. Tidak hanya di kalangan wisatawan domestik melainkan juga terkenal hingga ke mancanegara.
Selain karena keindahan panorama pantai dan alamnya, Pantai Indrayanti juga menarik karena akomodasi serta fasilitasnya yang lengkap. Itulah alasan mengapa banyak wisatawan lokal maupun luar daerah yang menjadikan pantai ini sebagai tujuan favorit mereka ketika liburan.
Tempat Wisata Pantai Indrayanti
Nama asli pantai ini bukanlah ‘Pantai Indrayanti,’ melainkan ‘Pantai Pulang Sawal.’ Lalu mengapa pantai ini disebut Pantai Indrayanti?
Nama pantai Indrayanti lebih dikenal oleh masyarakat karena pada awalnya, di sekitar pantai tersebut terdapat sebuah restoran bernama “Restoran Indrayanti.” Lambat laun, pengunjung pun lebih suka dan lebih banyak yang menyebutnya dengan nama ‘Pantai Indrayanti’ dibandingkan dengan ‘Pantai Pulang Sawal.’
Garis Pantai Indrayanti tidak terlalu panjang, namun keelokan dan daya tariknya mampu membuat banyak traveler tergoda untuk berkunjung ke sana. Tidak hanya cocok untuk solo traveler, pantai yang berlokasi di Gunung Kidul ini juga cocok untuk wisata keluarga karena bibir pantainya yang lumayan lebar. Sehingga pengunjung bisa dengan nyaman memanfaatkannya sebagai tempat bermain dan bersantai.
Ukuran pantai ini yang tidak terlalu besar sekilas mengingatkan kita pada Pantai Padang-padang di Bali yang berukuran kecil namun indah dan selalu ramai dikunjungi.
Akses Menuju Pantai Indrayanti
Akses menuju pantai ini tidak sulit karena jalannya tidak banyak bercabang. Dari pusat kota, kita bisa mengambil arah menuju Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul dengan menggunakan kendaraan pribadi, berupa motor atau mobil.
Perjalanan menuju ke pantai ini cukup menyenangkan. Rute yang dilalui pun cukup mulus karena sudah diaspal. Tidak sulit untuk menemukan pantai ini karena di sepanjang perjalanan akan dengan mudah kita temukan petunjuk arah yang bisa kita ikuti sebagai panduan.
Pantai Indrayanti berada satu jalur dengan pantai-pantai terkenal lainnya seperti Pantai Kukup, Pantai Baron, Pantai Drini, Pantai Krakal, Pantai Sadranan, Pantai Sundak, hingga Pantai Pok Tunggal.
Fasilitas dan Akomodasi di Pantai Indrayanti
Pantai terkenal di Yogyakarta ini memiliki fasilitas dan akomodasi yang cukup memadai. Bagi wisatawan yang ingin berlama-lama di sana, terdapat banyak alternatif tempat menginap berupa homestay maupun guest house yang berlokasi dekat dengan pantai. Di pantai, para pengunjung akan dimanjakan dengan keberadaan gazebo dan berbagai fasilitas lainnya, termasuk wahana permainan seperti jet ski dan lain-lain di sekitar pantai.
Mengapa Pantai Indrayanti harus ditutup?
Disela-sela euforia yang kita rasakan karena adanya pantai indah nan cantik di Jogja ini, terselip sedikit rasa masygul. Walaupun berita ini sudah cukup lama, namun tampaknya masih belum banyak diketahui oleh masyarakat luas.
Kabar akan ditutupnya pantai ini pertama kali dihembuskan oleh ANTARA News (Jumat, 28/1/2011) dengan artikel berjudul “Pantai Indrayanti Gunung Kidul Harus Ditutup.” Apa alasan sehingga pantai ini terpaksa harus di tutup? Dikutip dari ANTARA News, alasan pantai ini harus ditutup adalah karena,
“Keberadaan pantai Indrayanti yang dibuka oleh pihak swasta menyalahi aturan karena tidak memiliki izin dan harus ditutup,” kata Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunung Kidul, Supriyadi.
Ia mengatakan alasan utama penutupan pantai ini adalah karena mereka tidak mengantongi izin pemerintah ketika pertama kali dibuka, sehingga keberadaannya pun dianggap menyalahi sepadan pantai.
“Bangunan yang didirikan melanggar sepadan pantai, meskipun sudah permanen harus dibongkar. Selain itu, memberi nama pantai di sepanjang bentang pantai wilayah Kabupaten Gunung Kidul dengan nama pribadi juga salah satu pelanggaran,” Tegasnya.
Dia mengatakan bahwa bentang pantai laut selatan yang berlokasi di Gunung kidul tersebut merupakan tanah milik Sri Sultan Hamengkubuwono yang disebut “Sultan Ground.” Masih menurutnya, kawasan sultan ground tidak boleh diperjualbelikan dan hanya boleh dikelola oleh masyarakat yang diberi wewenang untuk memakai lahan berdasarkan izin dan aturan yang berlaku.
Kepala bidang Promosi Dan Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunung Kidul tersebut mengatakan bahwa pihaknya setelah melakukan koordinasi lintas sektoral dinas dan memanggil berbagai pihak yang terkait dalam pembukaan pantai tersebut. Tujuannya adalah untuk memberikan peringatan. Jika peringatan tersebut tidak diindahkan, dinas berencana untuk melakukan pembongkaran secara paksa.
Berita ini tersebut tentu saja sangat mengagetkan, mengingat Pantai Indrayanti merupakan salah satu pantai populer di Yogyakarta yang telah dipromosikan hingga ke lebih dari 12 negara melalui jaringan internet.
Leave a Reply