
Selat Gibraltar
Selat Gibraltar
Apakah teman-teman pernah mendengar seputar laut dua warna dan warna keduanya tersebut tidak pernah bisa menyatu? Bagaimana bisa sebuah laut terdiri dari dua warna? Tentu hal ini terjadi di laut Mediterania serta laut Atlantic dan bertemu pada selat Gibraltar. Umumnya pertemuan laut dengan laut pasti akan menjadi satu padu dengan warna yang sama. Kejanggalan inilah yang menjadikan bukti bahwa kuasa Allah itu sungguh ada.
Kedua laut ini meskipun telah bertemu namun tetap dapat mempertahankan warnanya masing-masing dengan suhu masing-masing tanpa tercampur keduanya. Sungguh menakjubkan dan membuat orang menjadi terkagum-kagum. Air masing-masing yang terdapat pada selat ini seolah menjadi dinding sebagai pembatas keduanya. Jika digunakan menggunakan logika maka semuanya memang tidak masuk akal namun inilah yang benar-benar terjadi.
Misteri Laut Dua Warna di Selat Gibraltar
Laut Dua Warna telah Tercantum dalam Al-Qur’an
Keistimewaan dari laut dua warna telah terdapat dalam Q.S. Ar-Rahman ayat 19-20 yang berbunyi “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing”.
Bahkan terdapat ayat lainnya yang menceritakan fenomena dari laut berbeda warna yang terdapat pada sural Al-Furqan yang berbunyi “Dan Dia-lah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan), yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit: dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi” (Q.S. Al-Furqan:53).
Dari kedua ayat tersebut maka dapat disimpulkan bahwasanya keagungan Allah memang sangat luar biasa dan nyata. Kedua lautan tersebut terletak di Selat Gibraltar yang memisahkan benua Eropa dan Afrika, tepatnya berada di negara Spanyol dan Maroko.
Arus Selat yang Tidak Mencampur
Arus selat di laut ini memang sangatlah besar di bagian bawahnya, hal ini lantaran perbedaan kadar garam, suhu serta kerapatan airnya (density). Air laut yang berada di Mediterania (laut tengah) mempunyai kerapatan dan kadar garam yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan air laut yang berada di Samudera Atlantik. Meski demikian, arus air di selat Gibraltar hanya bergerak kebagian Barat menuju samudera Atlantik. Lantas apakah airnya akan bercampur? Tidak!
Ternyata air tersebut tidak tercampur, mereka seolah-olah terdapat sekat yang memisahkan keduanya. Dimana, air laut Samudera Atlantik mempunyai warna biru cerah sementara air laut dari laut tengah memiliki warna lebih gelap. Inilah kuasa tuhan dan keajaiban alam yang tidak perlu diragukan.
Pandangan Para Ahli
Rasa penasaran dari sejumlah orang terkait dengan keistimewaan laut ini mengundang perhatian para peneliti yang ingin mengetahui lebih jauh soal keistimewaan dan bagaimana bisa air tetap tidak mencampur seolah-olah terdapat sekat.
Menurut penjelasan dari para ahli kelautan William W. Hay, mantan dekan sekolah kelautan rosentiel serta sains atmosfer di Universitas Miami, guru besar ilmu Bumi di Universitas Colorado, AS, prof Dorja Rao selaku spesialis di Geologi kelautan serta dosen di Universitas King Abdul Aziz air laut yang berada di Selat Gibraltar mempunyai karakteristik yang berbeda baik dari suhu, kadar garamnya, dan kerapatan air laut.Hal ini sejalan dengan yang terdapat pada surat AlFurqan 25 ayat 53.
Terdapat Pembatas dari Keduanya
Alasan kenapa air laut di Selat Gibraltar tidak pernah tercampur lantaran dibatasi oleh dinding pemisah, bukan terbuat dari dinding tebal namun pembatasnya berupa air laut itu sendiri. Dinding pemisah tersebut akan bergerak diantara keduanya atau yang disebut engan front jabhah. Dengan adanya pemisah inilah yang menjadikan lautan tetap dapat menjaga karakteristik sesuai dengan ekosistem masing-masing.
Di tahun 1873 M atau 1283 H, tim peneliti dan ilmuwan dari Inggris dalam ekspedisi laut Challenger menemukan terdapat perbedaan dari masing-masing contoh air laut yang diambil dari berbagai lautan. Air laut yang berbeda tersebut tentu akan mempengaruhi kondisi satu sama lainnya baik dari berat jenis, temperatur, kadar garam serta jenis biota laut.
Karakteristik Air Laut
Karakteristik dari air laut yang berada di Selat Gibraltar memang memuat takjub sebagian besar orang awam dan para akademisi sehingga tidak sedikit para ilmuwan yang memutuskan untuk mencari tahu alasan kenapa air tetap tidak dapat menyatu.
Penguapan air yang terjadi di keduanya sangatlah berbeda, di laut Mediterania penguapan airnya sangatlah besar sementara air dari sungai yang bermuara di Mediterania sangat berkurang. Itulah yang menjadikan lautan Atlantik menjadi mengalir deras ke Mediterania.
Lokasi
Lokasi selat Gibraltar sangatlah strategis dan terdapat kapal yang berjalan dari Atlantik menuju Mediterania. Dan kebalikannya harus melalui selat yang terlihat oleh karang Gibraltar. Bahkan tidak sedikit orang yang berjalan dari Eropa ke Afrika dengan melewati selat Gibraltar.
Bahkan di perang dunia kedua, Britannia sempat mengontrol selat ini menjadi markas mereka. Jika kapal Jerman memasuki laut Mediterania maka mereka akan terjebak karena tidak bisa mengapung karena arus bawah laut sangatlah kuat jika ingin menyelam.
Kedalaman Selat
Kedalaman yang dimiliki dari selat ini sekitar 300 meter dengan lebar mencapai 14 kilometer dari sisi tersempitnya. Selat dalam bahasa spanyol yaitu Estrecho de Gibraltar artinya selat yang dapat memisahkan Samudera Atlantik dengan laut tengah. Namanya sendiri berasal dari nama arab “Jebel Tariq” yang artinya gunung Tariq.
Fenomena Air Laut Gibraltar
Meskipun para ilmuwan dan peneliti telah menemukan perbedaan karakteristik dari keduanya, namun mereka tetap saja mempertanyakan alasan “kenapa keduanya tidak bisa bercampur”? Jawaban tersebut akhirnya muncul di lembaran buku para ilmiah di tahun 1942 M atau 1361 H.
Study tersebut tentang karakteristik lautan yang menyingkap lapisan air pembatas yang memisahkan dari keduanya serta berfungsi menjaga karakteristik khasnya baik dari kadar garam, berat jenis, biota laut, suhu serta kemampuan dalam melarutkan oksigen.
Fungsi Batas-batas Laut
Di tahun 1962 telah diketahui bahwa pada dasarnya fungsi batas-batas laut di Selat Gibraltar yang adalah mengolah aliran air laut yang menyeberang sehingga laut yang tidak melampaui laut lainnya.
Sehingga lautan-lautan tidak bercampur karena setiap lautan menjaga karakteristiknya masing-masing dengan batas wilayah yang berbeda-beda. Karena terdapat dinding pemisah serta perbedaan warna laut maka hewan yang hidup di dalamnya juga memiliki warna yang berbeda. Ada yang berwarna kebiruan, asin dan ada pula yang memiliki rasa tawar.
Leave a Reply