Suku Sentinel
Teluk Benggala yang berada di Kepulauan Andaman, bagian timur lautan Hindia, atau tepatnya berada di bagian barat Semenanjung Malaya dan timur India, adalah sebuah tempat yang dihuni oleh masyarakat asli kepulauan Andaman yang dikenal dengan nama Suku Sentinel, yang hidup terpencil serta bebas dari pengaruh luar. Suku Sentinel dikenal ganas dan sadis terhadap orang-orang luar yang ingin mendekati mereka. Ada banyak fakta menarik seputar suku ini.
Suku Sentinel
Suku Sentinel adalah sekelompok masyarakat adat yang hidup di Pulau Sentinel Utara. Populasi mereka diperkirakan mencapai antara 50-400 individu. Populasi mereka terus mengalami penurunan karena ancaman penyakit menular yang menyebabkan banyak jatuh korban jiwa. Menurut prakiraan sensus penduduk pada beberapa tahun terakhir, mulai dari 1901, jumlah masyarakat Sentinel terus berkurang hingga (prakiraan) sensus terakhir pada tahun 2011.
Berikut adalah perkiraan populasi dari sensus penduduk Suku Sentinel:
- 1901: 117 jiwa
- 1911: 117 jiwa
- 1921: 117 jiwa
- 1931: 50 jiwa
- 1961: 50 jiwa
- 1991: 23 jiwa
- 2001: 39 jiwa
- 2011: 39 jiwa
Suku Sentinel menolak bergaul dengan masyarakat luar
Di berbagai tempat termasuk di Indonesia sebenarnya masih ada banyak suku-suku terbelakang yang tinggal di pedalaman Sumatra, Kalimantan, hingga Papua. Sebagian besar suku-suku tersebut memang terbelakang dalam hal teknologi dan lokasi tempat tinggal mereka juga sangat sulit untuk dijangkau.
Namun, sebagian besar suku-suku yang tinggal di pedalaman atau terbelakang tersebut umumnya tidak terlalu kaku dan menerima dengan tangan terbuka setiap orang yang berkunjung dengan niat baik. Mereka cenderung tidak menolak uluran tangan dan bahkan tidak sedikit yang mengharapkan bantuan berupa sandang dan pangan serta berbagai teknologi.
Namun hal sebaliknya akan kita temui pada Suku Sentinel yang tergolong tertutup dan berusaha mengisolasi diri dari dunia luar. Menurut sejarah, mereka adalah orang-orang asli Afrika yang menetap di Teluk Benggala sejak 60.000 tahun yang lalu. Mereka tidak hanya terbelakang dan tidak tersentuh peradaban modern, melainkan secara tegas mereka menghindari setiap komunikasi dengan orang-orang luar. Bahkan tidak sedikit dari orang-orang luar yang berusaha mendekati pulau tempat mereka tinggal berakhir dengan kematian.
Pada tahun 2006 lalu terjadi penyerangan terhadap dua orang nelayan yang mengakibatkan mereka meninggal secara mengenaskan, setelah perahu mereka yang mereka tumpangi mendekati pulau yang ditinggali oleh suku tersebut. Tidak hanya itu, dua tahun sebelumnya, ketika terjadi bencana tsunami, suku ini juga menolak bantuan dari Pemerintah India. Bahkan, helikopter yang digunakan untuk membawa sejumlah bantuan dijadikan sebagai sasaran panah-panah api masyarakat Sentinel.
Setiap usaha yang dilakukan oleh pemerintah India untuk mengajak Suku Sentinel berkomunikasi selalu berakhir pada penolakan. Sejak terjadinya kasus pembunuhan nelayan pada tahun 2006 lalu tersebut, Pemerintah India kemudian berhenti berupaya untuk menjalin komunikasi dengan suku terpencil ini. Bahkan, Pemerintah India juga menerapkan aturan ketat dengan melarang setiap warganya berkunjung ke pulau tersebut.
Pulau Sentinel
Secara administratif, Pulau ini adalah bagian dari wilayah kesatuan India yang secara geografis berada 22 mil di sebelah barat kota Wandoor, Pulau Andaman Selatan. Dan 50 km di sebelah barat Port Blair. Luas pulau ini mencapai 59,607 Km persegi. Dikelilingi terumbu karang dan tidak memiliki pelabuhan alam. Selain terumbu karang, hampir seluruh bagian dari pulau ini tertutupi oleh hutan.
Gempa bumi yang terjadi di Samudera Hindia pada tahun 2004 lalu memicu naiknya lempengan tektonik di bagian bawah pulau. Menyebabkan Pulau ini terangkat antara 1-2 M. Terumbu karang yang ada di sekitar Pulau ini juga ikut terangkat dan menjadi pulau atau laguna dangkal yang kering, menyebabkan batas pulau berubah lebih luas kurleb 1 km di sisi selatan dan barat.
Sejarah
Orang Onge menyebut Pulau Sentinel dengan sebutan Chia DaaKwokweyeh. Masyarakat tradisional ini memiliki kesamaan budaya yang sangat kuat dengan Suku Sentinel. Namun berbeda dengan Suku Sentinel, orang-orang yang berasal dari suku Onge yang pada abad ke-19 dibawa oleh orang-orang Inggris, mereka masih bisa memahami bahasa.
Dinasti Chola
Dinasti Chola atau yang dikenal dengan istilah Rajendra Chola I adalah salah satu dinasti di kerajaan Tamil yang pada zaman dahulu pernah menaklukkan Andaman dan Pulau Nikobar. Pulau-pulau tersebut dijadikan oleh Rajendra Chola I sebagai pangkalan angkatan laut mereka sebelum melakukan ekspedisi ke Sumatra (Indonesia) untuk melawan kerajaan Sriwijaya (kerajaan Budha yang berbasis di Sumatra).
Leave a Reply